Pendakian Sumbing via Kaliangkrik 3371 MDPL

Lama Pendakian : 2H1M 

Biaya Open Trip : 750 rb (Mepo Jakarta) ; 375 rb (Mepo BC)

Tingkat Kesulitan : 7/10 (sedang)

Keindahan : 9/10

Agen OT : Chef Gunung (Ju Dianto, Rian)

Peserta : Tian, Juan, Tiffany, Ay Ling, Dewi, Ellen, Hiro, Nuril



Perjalanannya :

Pendakian Sumbing memiliki beberapa jalur, yang paling populer adalah via Garung, sedangkan yang paling indah tapi kurang populer adalah via Kaliangkrik. Kenapa paling indah tapi kurang populer? Karena Garung letaknya dekat jalan utama Magelang ke Wonosobo, sehingga bisa dicapai dengan mudah oleh elf/bus dari arah Magelang. Sedangkan Desa Kaliangkrik ada di sisi selatan Gn.Sumbing, tidak dilewati jalan utama, dan dari bentuk desanya sendiri bertingkat berkelok-kelok. Ini menyebabkan sulitnya akses menuju Basecamp.

Tapi bagusnya, desa Kaliangkrik sendiri terkenal sebagai Nepal Van Java. Artinya, pemandangan di sini memang menyerupai Nepal. Menjelang siang tertutup kabut, hanya terlihat bangunan sederhana yang bertingkat-tingkat. Yang terlihat sangat indah, berbeda dengan suasana di gunung-gunung lain.

Bagi yang berasal dari Jakarta, perjalanan mudah saja karena langsung sampai di Basecamp. Tapi bagi yang Mepo Basecamp, alias datang sendiri, perlu diingat bahwa Kaliangkrik memiliki tiga Basecamp. Yaitu BC Adipuro, BC Mangli, dan BC Butuh (terjauh). Selalu komunikasikan dengan group mau ketemuan di BC yang mana. Jangan sampai salah karena tidak semua provider ada di Kaliangkrik. 

Yang paling populer, ya BC Butuh. Jika di tempat lain hanya berupa beberapa rumah sedehana saja, BC Butuh memiliki banyak warung makan, juga tempat parkir motor yang luas. Dan karena lokasinya yang terjauh (paling tinggi) diantara semua BC, pemandangan ala "Nepal" di sini juga lebih kelihatan. 

Basecamp Ds.Butuh, Kaliangkrik

Pendakiannya :

Hari 1 

Rutenya : Pos Ojek - Pos 1 - Pos 2 - Pos 3 (Camp) 

Jarak total sekitar 8 km, 15.000 langkah, 2500 kalorie.

Perjalanan dimulai dengan naik ojek dari Basecamp hingga Pos Ojek yang terletak di bawah Pos 1, dengan medan menanjak ringan berupa ribuan anak tangga dari batang kayu yang tersusun rapi. Suasana terasa nyaman dan tidak panas karena pohon-pohon di sisi kiri dan kanan tinggi, seperti payung memberikan bayangan yang sejuk. Sampai di sini segalanya tampak sempurna, apalagi di Pos 1 ada tiga buah warung yang menyediakan gorengan, indomie, dan berbagai minuman sachet dingin.

Di Pos 1 ini pendaki biasanya suka mager.  Alias malas bergerak, karena pemandangan di sini saja sudah sangat indah. Orang2 sudah berada diatas awan, di kiri kanan ada ladang warga yang baru-sedang ditanami. Ini surga.

Pendakian selanjutnya juga tidak berat. Pos 3, tempat camping, bisa dicapai dalam 4 jam setelah pos 1. Lebih berat dari pendakian Prau, setara dengan pendakian Merbabu. Alias santai, indah dan nikmat. Saya suka jalur ini.

Ojek Gunung, Mata Air, Jalur Tangga Pendakian

Hari 2

Rutenya : Dari Pos 3 - Pos 4 - Puncak Rajawali

Setelah beristirahat malam, perjalanan summit dimulai pada subuh pukul 4, bukan dini hari. Juga bukan sesuatu yang berat. Setelah berjalan sekitar 1 jam, kami mencapai Pos 4, yang biasanya juga diramaikan oleh tenda-tenda pendaki mandiri. Jalan lagi sekitar 3 jam, dengan medan yang lumayan curam, akhirnya Puncak Rajawali yang terletak di pinggiran Kawah Gunung bisa dicapai. 

Oh ya, walau jalurnya terbilang "lumayan", tapi jelas tidak menguras tenaga seperti Sindoro (5 jam) atau Rinjani (7 jam) yah sobat. 

Pemandangan menuju Puncak, setelah Pos 4

Kesimpulan : Pendakian Sumbing via Kaliangkrik sangat indah, worthed untuk didaki 😎

Comments

Popular posts from this blog

Obat Yang Perlu Dibawa Dalam Pendakian

Jangan Naik Gunung Jika Memiliki Kondisi Ini

Pendakian Argopuro 3088 MDPL