Hypothermia dan Kalori Pedakian
Hipotermia
Dalam pendakian, orang paling mewaspadai masalah yang namanya hipotermia. Apa itu hipotermia? Keadaan dimana pendaki tidak mampu menghasilkan panas tubuh yang cukup akibat kelelahan, cuaca dingin dan kurang makan, sehingga suhu tubuh turun. Jika tidak dibiarkan, hipotermia bisa menyebabkan kematian.
Untuk mengatasi hipotermia, sistem layering dalam pendakian
sangat penting. Tapi selain itu juga perlu diperhatikan asupan energi yang
masuk (melalui makanan) dan keluar (melalui aktifitas).
Nah, untuk menghitung kalori, biasanya pendaki menggunakan
smartwatch. Jam ini akan mendeteksi denyut jantung, jenis aktifitas, jumlah langkah,
dan akhirnya memberitahu berapa banyak kalori yang keluar selama pendakian. Selanjutnya
pendaki bisa mengukur berapa banyak makanan yang perlu dimakan supaya tidak drop.
Jadi untuk mencegah hipotermia, pendaki harus tahu soal intake
dan output kalori.
Kalori
Untuk output kalori, mudahnya bisa dilihat dari smartwatch. Tapi
bagaimana jika tidak bawa smartwatch? Oh, itu mudah saja. Sebagai
patokan kasar, setiap 1 jam pendakian kamu akan menghabiskan 450 kalori. Ini
jika berat badanmu sekitar 60 kg dan bawaanmu sekitar 8 kg, seperti kebanyakan
orang.
Jadi seandainya sudah mendaki selama 5 jam, termasuk
istirahat 1 jam, berapa banyak kalori sudah keluar? Ya 450x5 ~ 2500 kalori. Istirahat dihitung? Iya karena sekali
lagi, ini hitungan kasar atau rata-rata.
Selanjutnya kita bicara input kalori.
Input kalori bisa didapat dari makanan 2 jam sebelum
pendakian, energi yang tersimpan pada otot, dan cemilan-bekal yang dimakan
dalam pendakian. Untuk hitungan kasarnya cukup mudah :
- Sepiring nasi + sepotong ayam = 500 kalori
- Satu bungkus indomie = 400 kalori
- 100 gram kacang tanah = 567 kalori
- Satu bungkus Beng-Beng = 90 kalori
- Satu bungkus Fitbar = 90 kalori
Contoh Kasus
Ade mendaki Arjuno selama 5 jam. Jika sebelum mendaki Ade sempat
makan pagi, lalu makan 2 bungkus Fit Bar selama pendakian, lalu makan siang dan
makan malam, berapa kalori yang didapat?
- Intake = 500+90+90+500+500 ~ 1700 kalori.
- Output = 5x450 ~ 2500 kalori.
Ada selisih 700 kalori, yang didapat dari energi simpanan dan pembakaran lemak.
Selama tidak menunjukkan gejala hipotermia, tidak ada masalah.
Tapi lain perkara jika di hari kedua Ade tidak sarapan dan langsung
mengikuti summit attack. Ia tidak punya simpanan kalori dari sarapan, dan hanya
dengan mendaki 1 jam saja sudah berkurang 450 kalori. Ditambah udara subuh yang dingin dan tipis, ia rentan terkena hipotermia.
Artinya, sarapan (terutama kacang) 1 jam sebelum summit
sangat bermanfaat. Penyedia OT biasanya tidak mau tahu, dan hanya memberi
makanan yang kurang bermutu (kacang hijau, nugget). Pendaki harus membawa
kacang sendiri.
Kesimpulan : Selalu sedia kacang 150 gram (850 kalorie) per 1 hari pendakian.
Comments
Post a Comment